Jalan Tak Ada Ujung menceritkan tentang kisah seorang guru,
Isa namanya, yang ketakutan ketika masa-masa revolusi. Karena Isa adalah
seorang guru, oleh karenanya ia sangat dihormati oleh
tetangga-tetangganya. Akan tetapi, statusnya seperti tidak memihak
kepadanya, keadaan ekonomi keluarganya sangat kekurangan. Istrinya,
Fatimah, harus ke sana kemari meminjam uang hanya untuk kebutuhan makan. Selain itu, ia pun harus menerima
ketika ia tidak bisa memberikan kepuasan secara batin kepada
istrinya untuk selamanya. Sehingga keharmonisan keluarganya semakin lama
semakin berkurang. Kehidupannya selalu dilanda ketakutan. Setiap hari,
setiap malam, dan setiap saat ia merasa was-was ketika mendengar
serdadu-serdadu Inggris menyerbu. Ketakutannya berawal ketika guru Isa
sedang berjalan kaki menuju sekolahnya yang ada di Tanah Abang, ia
mendengar tembakan untuk pertama kalinya di gang Jaksa yang memecahkan
kesunyian kala itu. Guru Isa kemudia bergabung dengan sebuah organisasi
pemberontakan. Ia diajak oleh saah satu temannya, Hazil, yang sangat
pintar bermain biola. Dengan sangat terpaksa ia menuruti apa kata
temannya itu. Mereka kemudian bertugas untuk mengambil senjata dan bom
tangan yang disimpan di daerah Asam Reges, setelah itu disimpan di
Manggarai, kemudian di selundupkan ke Kerawang. Penyelundupan itu
berjalan dengan mulus, meskipun menyisakan ketakutan pada guru Isa.
Karena merasa tidak bisa dipuaskan secara batin oleh guru Isa, istrinya
kemudian berselingkuh dengan teman guru Isa sendiri, Hazil. Guru Isa
tahu akan hal itu, tetapi ia lebih memilih untuk diam. Serdadu Inggris
kemudian meninggalkan Indonesia setelah adanya perjanjian Linggar Jati.
Akan tetapi, kondisi tersebut bukanlah sesuatu yang mengenakan. Beberapa
saat setelah kepergian serdadu Inggris, serdadu Belanda kemudian datang
kembali ke Indonesia. Puncak pemberontakan mereka terjadi ketika guru
Isa, Hazil, dan Rakhmat, temannya, merencanakan untuk menyerang serdadu
Belanda disebuah bioskop, bioskop Rex namanya. Mereka melemparkan bom
tanggan di depan pintu masuk bioskop tersebut. Beberapa serdadu Belanda
terluka akibat ledakan bom tersebut. Setelah itu mereka bertiga pulang
ke tempat masing-masing dan tidak saling member kabar untuk selang waktu
yang lama. Hazil kemudian dapat ditangkap oleh polisi militer, ia
mengakui apa yang telah ia perbuat dan menyebutkan siapa saja yang
terlibat dalam kasus itu. Tak lama kemudian guru Isa menyusul Hazil
ditangkap polisi. Mereka berdua disiksa. Karena mereka tetap tidak mau
mengaku di mana Rakhmat bersembunyi.
DKPP Periksa Dugaan Pelanggaran Kode Etik Ketua dan Anggota KPU RI
58 menit yang lalu