Jakarta
(ANTARA) - Layanan data PT Indosat Tbk (Indosat) diyakini makin
kompetitif setelah perusahaan mendapat izin dari pemerintah untuk
meningkatkan penggunaan teknologi di rentang frekuensi 900 MHz.
"Izin modernisasi di frekuensi 900 MHz akan mendorong Indosat lebih
kompetitif dalam menggelar layanan data, sekaligus mengefisienkan
belanja modal dalam meningkatkan kualitas jaringan," kata Presiden
Direktur Indosat, Harry Sasongko, ketika dihubungi, di Jakarta, Minggu.
Indosat diketahui memiliki lebar pita sebesar 10 MHz di spektrum 900 MHz, dan untuk bisa menerapkan teknologi HSPA+ hanya membutuhkan sekitar pita 3,5 MHz.
"Kami serius untuk mengutilisasi frekuensi yang kami miliki," tegasnya.
Untuk itu tambah Harry, Indosat menggandeng penyedia solusi dan jaringan terkemuka yakni Ericsson dengan memodernisasi teknologi radio jaringan Indosat di wilayah Jabodetabek, dan "Core Network" untuk wilayah nasional.
Sebelumnya, Direktur & Chief Commercial Officer Indosat Erik Meijer memperkirakan kontribusi layanan data dengan dimasukkan Value Added Services (VAS) mencapai sekitar 25 persen terhadap total pendapatan perseroan.
"Secara komersial Indosat lebih agresif, sehingga posisi sebaga operator kedua makin kuat, baik dari sisi pelanggan atau pendapatan selular," tegas Erik.
Sebelumnya, Analis BNP Paribas Securities Foong Choong Chen memprediksi anak usaha Qatar Telecom ini akan memiliki pertumbuhan laba bersih sekitar 5-10 persen pada 2012 berkat penjualan menara sebanyak 2.500 unit kepada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Dinilai transaksi penjualan tersebut akan membawa dampak positif bagi Indosat karena dapat menghemat biaya bersih (net cost) berkisar Rp50 miliar-Rp115 miliar.
Menurutnya, secara keseluruhan transaksi ini positif bagi Indosat dalam usahanya memberdayakan aset pasif dan mengurangi tingkat utang.
Harga jual sebesar 207.600 dolar AS per menara sangat layak, karena lebih tinggi dibandingkan dengan biaya konstruksi yang mencapai 100.000 dolar AS per menara.
Indosat sendiri telah menyelesaikan keseluruhan transaksi jual beli menara tersebut pada awal September 2012 di mana memberikan pemasukan dana segar 306 juta dolar AS setara dengan 160.000 dolar AS per menara yang merupakan harga tertinggi mengingat replacement cost per menara 90.000 dolar AS.(ar)
sumber : yahoo